Filsafat
Eksistensialisme - Suatu Pengantar Ringkas
Kaum eksistensialis berbeda secara radikal dari banyak pemikir sebelumnya (dan kemudian) dalam perhatian mereka terhadap dunia yang ada. Kaum eksistensialis yang paling terkemuka—Jean-Paul Satre, Albert Camus, Simone de Beauvoir—bukanlah akademisi melainkan penulis. Mereka hidup dan bekerja di kafe-kafe Paris, berdiskusi, beradu argumentasi, minum dan berpikir di tengah kebisingan hidup setiap hari. Gambaran yang klise itu sekarang mengandung satu kebenaran penting. Kaum eksistensialis berkonfrontasi dengan isu-isu zaman mereka yang menekan dan berupaya menemukan jawaban berdasarkan pengalaman, tidak hanya dari akal yang abstrak. Mereka mengamati keseluruhan kehidupan manusia, tujuannya, signifikansi dan tanggung jawab—dengan kata lain, apa artinya menjadi manusia yang tetap hidup di dunia.
Kaum eksistensialis berkonfrontasi dengan isu-isu zaman mereka yang menekan dan berupaya menemukan jawaban yang ditarik dari pengalaman, dan bukan dari akal yang abstrak.
Eksistensialisme melihat kehidupan bukan sebagai sesuatu yang muncul dalam bentuk yang sudah siap terprogram oleh semacam kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan, sejarah, evolusi, dramawan ilahi) dengan makna dan tujuan, melainkan menjadi apa yang kita ciptakan sendiri sebagai individu-individu. Itu adalah sebuah filsafat bagi pemberani, yang berpikir merdeka. Kaum eksistensialis sendiri adalah kaum individualis yang bergairah, sering tidak sepakat satu sama lain, sehingga banyak orang menolak sama sekali untuk dimasukkan ke dalam suatu gerakan.
Baca selengkapnya di:
SPESIFIKASI BUKU
Format: PDF
Ukuran: 130 mm x 205 mm (buku saku)
Halaman: iv + 96
Halaman: iv + 96
Tahun Terbit: 2022
ISBN:
GGKEY: