Arthur Conan Doyle: Kasus Terakhir Sherlock Holmes
Suara langkah terdengar pelan di tangga, dan tak lama kemudian seorang lelaki tinggi besar berjanggut putih diantar masuk ke ruangan kami. Latar belakang kehidupannya terlihat jelas melalui raut wajahnya yang kaku dan sikapnya yang angkuh. Kalau melihat caranya berpakaian dan kacamatanya yang berlapis emas, pastilah dia pendukung Partai Konservatif, warga negara yang baik, pokoknya sangat ortodoks dan konvensional. Tetapi ada sesuatu yang telah mengganggu ketenangannya, dan itu terlihat dari rambutnya yang awut-awutan, pipinya yang memerah karena menahan amarah, dan sikapnya yang bingung dan penasaran. Dia langsung menyatakan maksud kedatangannya.
“Silakan duduk Mr. Scott Eccles,” kata Holmes sambil berusaha menenangkan orang itu. “Bolehkah saya tahu terlebih dahulu untuk apa Anda sebenarnya menemui saya?”
“Well, Sir, saya punya kasus yang tampaknya tak bisa diurus polisi, namun kalau nanti Anda sudah mendengar fakta-faktanya, Anda pasti akan menyatakan saya tak bisa mendiamkan kasus ini begitu saja. Saya sebetulnya tak begitu bersimpati terhadap detektif-detektif swasta, tapi begitu mendengar nama Anda...”
“Oh, begitu, ya? Lalu pertanyaan selanjutnya, mengapa Anda tidak langsung datang?”
“Apa maksud Anda?”
Holmes menengok ke jam tangannya.
“Sekarang jam dua lewat seperempat,” katanya. “Telegram Anda dikirim sekitar jam satu. Tapi, dari penampilan dan pakaian Anda, setiap orang pasti akan tahu betapa Anda telah mengalami kesulitan sejak Anda bangun tidur tadi pagi.”
Klien kami menyisir rambutnya yang awut-awutan dengan tangannya dan mengusap dagunya yang belum dicukur.
“Anda benar, Mr. Holmes. Saya sampai tak sempat merapikan diri. Saya ingin segera keluar dari rumah itu. Sebelum datang kemari saya sibuk mengadakan penyelidikan. Tahukah Anda, saya tadi pergi ke agen penyewaan rumah dan mereka mengatakan uang sewa rumah Mr. Garcia telah dibayar lunas dan semuanya beres di Wisteria Lodge.”
“Ayo, ayolah, Sir,” kata Holmes sambil tertawa. “Anda ini tak ubahnya rekan saya Dr. Watson, yang punya kebiasaan menceritakan sesuatu dari arah yang sama sekali keliru. Silakan mengatur pikiran Anda dulu, barulah nanti bercerita kepada saya, dengan urutan yang baik, peristiwa apa yang telah menyebabkan Anda berkunjung kemari untuk berkonsultasi tanpa sempat menyisir rambut dan merapikan pakaian.”
Klien kami menundukkan wajahnya dengan malu karena menyadari penampilannya yang“baru”.
Halaman: iv + 96