Arthur Conan Doyle: Memoar Sherlock Holmes
“Selasa malam yang lalu!” seruku. “Padahal sekarang sudah Kamis pagi. Kenapa kau tak pergi untuk menyelidikinya kemarin?”
“Karena aku telah melakukan kesalahan, sobatku Watson, yang harus kuakui lebih sering kulakukan dari apa yang bisa diduga orang yang cuma mengenalku dari kisah-kisah yang kautulis. Begini, aku berpendapat bahwa kuda pacuan yang sedemikian terkenalnya di Inggris ini tak mungkin bisa disembunyikan secara terus-menerus, terutama di tempat yang begitu jarang penduduknya di bagian utara Dartmoor. Seharian kemarin aku mengharap untuk mendengar kabar bahwa kuda itu sudah ditemukan, dan bahwa pencurinya adalah pembunuh John Straker. Tapi ketika sampai lewat sehari lagi tak ada kemajuan apa-apa kecuali penangkapan terhadap seorang pemuda bernama Fitzroy Simpson, aku merasa sudah saatnya aku bertindak. Tapi, dalam beberapa hal, aku merasa tak menyia-nyiakan waktuku seharian kemarin.”
“Kalau begitu, kau sudah berhasil membuat sebuah teori, kan?”
“Paling tidak, aku sudah menemukan fakta-fakta penting dari kasus itu. Segera akan kujelaskan kepadamu satu per satu, karena penyelesaian suatu kasus tak akan menjadi jelas kalau tak disampaikan kepada orang lain, kan? Dan tentunya aku tak akan bisa bekerja sama denganmu kalau kau tak tahu dari mana kita memulai penyelidikan ini.”
Halaman: iv + 96