Nonfiksi
Ernest Renan: Apa itu Bangsa?
Sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi, atau lebih tepatnya setelah jatuhnya Kekaisaran Karel Agung, Eropa Barat terpecah menjadi banyak negara. Beberapa di antara negara itu, pada suatu ketika pernah berusaha menancapkan hegemoninya atas negara yang lain, namun mereka tidak pernah menikmati keberhasilan dalam jangka panjang. Hal-hal yang gagal dilakukan oleh Karel V, Louis XIV, dan Napoleon I, tampaknya tidak akan berhasil juga dilakukan oleh siapa pun di masa depan. Kekaisaran Romawi Baru atau Kekaisaran Karel Agung Baru mustahil terbentuk. Eropa sudah sedemikian rupa terbagi, sehingga setiap kali salah satu negara berniat menguasai seluruh benua ini, akan segera terbentuk koalisi yang akan memaksa negara ambisius tersebut kembali ke batas-batasnya yang semula. Telah tercipta semacam keseimbangan dalam jangka panjang. Prancis, Inggris, Jerman, Rusia akan tetap eksis ratusan tahun lagi, apapun peristiwa yang mereka alami, seperti halnya bidak-bidak di atas papan catur yang posisi dan perannya selalu berubah, namun tidak dapat saling dipertukarkan.
Bangsa, dalam pemahaman yang akan saya uraikan ini, merupakan sesuatu yang baru dalam sejarah...
Bangsa, dalam pemahaman yang akan saya uraikan ini, merupakan sesuatu yang baru dalam sejarah. Peradaban-peradaban kuno tidak mengenalnya. Mesir, Cina, dan Kasdim Kuno bukanlah bangsa. Mereka adalah sekumpulan manusia yang dipimpin oleh Titisan Matahari, atau Putra dari Surga. Tidak ada warga negara, baik di Mesir maupun di Cina. Peradaban klasik memiliki republik kota dan kerajaan kota, perserikatan republik-republik, dan kekaisaran, namun boleh dikatakan tidak mengenal bangsa dalam makna seperti yang akan kita pahami. Athena, Sparta, Tirus, dan Sidon termasyhur karena patriotismenya yang mengagumkan, tetapi wilayah kota-kota itu relatif kecil. Sebelum tergabung dalam Kekaisaran Romawi, Gallia, Spanyol, dan Italia merupakan kelompok-kelompok yang sering kali bersekutu, tetapi tidak memiliki pemerintahan terpusat dan tidak dipimpin oleh suatu dinasti. Kerajaan Asiria, Kerajaan Persia, dan kerajaan Iskandar Zulkarnain juga bukan tanah air. Tidak pernah ada patriot Asiria. Kekaisaran Persia pun hanyalah suatu negeri feodal yang luas. Tidak ada bangsa yang terbentuk karena usaha Iskandar Zulkarnain, betapapun besarnya pengaruh Iskandar Zulkarnain dalam sejarah peradaban manusia.
Baca selengkapnya di:
SPESIFIKASI BUKU
Format: PDF
Ukuran: 130 mm x 205 mm (buku saku)
Halaman: iv + 68
Halaman: iv + 68
Tahun Terbit: 2022
ISBN:
GGKEY: