Sherlock Holmes: Anjing Setan dari Baskerville


“Tapi, katakan Watson, kesimpulan apa yang bisa kau tarik dari tongkat tamu kita itu? Karena kita begitu sial sehingga tidak bisa bertemu dengannya dan tidak mengetahui keperluannya, cendera mata tanpa sengaja ini menjadi penting. Coba kau rekonstruksikan si pemiliknya, berdasarkan tongkat itu.”

“Kupikir,” kataku, mengikuti metode temanku sebisa mungkin, “Dr. Mortimer seorang ahli medis tua yang sukses, sangat terhormat, karena orang yang mengenalnya memberikan tanda penghargaan ini.”

“Bagus!” kata Holmes. “Luar biasa!”

“Juga kemungkinan besar dia seorang dokter pedalaman yang banyak melakukan kunjungan dengan berjalan kaki.”

“Kenapa begitu?”

“Karena tongkat ini, sekalipun aslinya sangat cantik, telah begitu aus akibat sering dipukul-pukul, satu hal yang sulit kubayangkan dilakukan oleh dokter kota. Lapisan besi tebalnya telah aus, jadi jelas dia banyak berjalan dengan menggunakan tongkat ini.”

“Sangat bagus!” kata Holmes.

“Dan tulisan itu, 'teman-teman di C.C.H.' Kurasa huruf H itu singkatan dari Hunt—berburu. Mungkin itu kelompok berburu setempat yang mendapat bantuan medis darinya, dan yang memberikan hadiah kecil ini sebagai balasannya.”

“Sungguh, Watson, kau luar biasa,” kata Holmes sambil mendorong mundur kursinya dan menyulut rokok. “Harus kuakui bahwa penjelasanmu yang begitu bagus sudah menambah keberhasilanku sendiri, sekalipun kau terkadang agak meremehkan diri. Kepandaianmu mungkin tidak mencolok, tapi kau benar-benar sumber inspirasi. Ada orang-orang yang tidak memiliki kejeniusan, tapi mampu merangsangnya. Kuakui, temanku, aku sangat berutang budi padamu.”

Ia belum pernah berbicara sebanyak itu sebelumnya. Dan harus kuakui aku senang mendengarnya, karena aku sering tergelitik oleh ketakacuhannya akan kekagumanku dan usaha-usahaku untuk mempublikasikan metodenya. Aku juga merasa bangga, mengira sudah begitu menguasai sistemnya sehingga bisa menerapkannya dengan mendapatkan persetujuannya. Kini ia mengambil tongkat itu dari tanganku dan memeriksanya selama beberapa menit. Lalu dengan ekspresi tertarik, ia meletakkan rokoknya, dan membawa tongkat itu ke jendela. Di sana ia mengamatinya sekali lagi dengan kaca pembesar.

“Menarik, sekalipun mendasar,” katanya sambil kembali ke sudut kursi kesukaannya. “Jelas ada satu atau dua indikasi pada tongkat ini, yang bisa memberi kita satu atau dua deduksi.”

“Apa ada yang kulupakan?” tanyaku pongah. “Aku yakin tidak ada hal-hal penting yang kulewatkan.”

“Sayangnya, Watson, justru sebagian besar kesimpulanmu salah."

Baca selengkapnya di:

SPESIFIKASI BUKU
Format: PDF
Ukuran: 130 mm x 205 mm (buku saku)
Halaman: iv + 96
Tahun Terbit: 2022
ISBN: 
GGKEY: