Rabindranath Tagore: Nasionalisme


Akan tetapi, keadaan saat ini sangatlah berlainan. Kali ini bukan hanya angin kecil yang menimbulkan riak-riak di permukaan air, suara langkah serdadu berkuda dan yang berjalan kaki, gajah-gajah yang berpakaian mewah dan serba indah lengkap dengan kemah dan pelaminnya, unta-unta yang sabar menanggung beban di punggungnya, raja-raja dan keluarganya, rombongan tukang musik dengan kendang dan sulingnya, atap-atap mesjid yang melengkung dari pualam, istana dan makam-makam yang indah permai, itu semua tidak ada bedanya dengan buih pada anggur manis yang penuh dengan sejarah pengkhianatan dan perselisihan, takdir yang baik dan yang buruk, nasib bangsa-bangsa yang sekonyong-konyong terjadi dan dramatis.

Baiklah, berdasarkan pengalaman kami sendiri, sekarang kami akan menjawab pertanyaan: apa itu bangsa?

Oleh karena itu, saya katakan kepada Tuan-tuan bahwa kamilah yang dipanggil menjadi saksi untuk membuktikan apa yang telah dikerjakan oleh bangsa kami bagi umat manusia. Kami telah berkenalan dengan gerombolan-gerombolan orang Moghol dan Pathan yang menyerbu ke India. Tapi, kami mengenal mereka itu sebagai sekumpulan manusia dengan agama serta adat-istiadatnya, kegemarannya dan segala apa yang dibencinya, bukan sebagai suatu bangsa. Kami mencintai dan membenci mereka menurut keadaan; kami berperang melawan mereka atau bahu membahu berjuang bersama-sama dengan mereka, bertutur dengan mereka dalam bahasa mereka atau bahasa kami sendiri, dan bersama-sama memandu perjalanan nasib Kerajaan di mana kami memperoleh bagian yang aktif. Tapi dewasa ini kami berhadap-hadapan bukan dengan raja-raja, bukan dengan sekumpulan manusia, melainkan dengan suatu bangsa. Baiklah sekarang kami dari pengalaman sendiri menjawab pertanyaan ini: apa itu bangsa?

Baca selengkapnya di:

SPESIFIKASI BUKU
Format: PDF
Ukuran: 105 mm x 180 mm (buku saku)
Halaman: iv + 96
Tahun Terbit: 2022
ISBN: 
GGKEY: